ENDOMETRIOSIS, Siapa yang Berisiko?
Siapa yang Berisiko?
Dari informasi yang telah saya
sampaikan sebelumnya mengenai pengenalan terhadap endometriosis, kemungkinan penderita
endometriosis pada seorang wanita dimulai saat mereka memulai masa pubernya,
atau saat pertama mendapatkan haid hingga berakhirnya masa haid (menopause).
Laporan terbaru menyebutkan bahwa
kasus endometrium ditemukan pada wanita berusia 20 tahun. Studi penelitian
terhadap 140 pasien berusia antara 10-19 tahun yang mengeluhkan rasa sakit
panggul yang parah, ternyata diketahui 47% dari mereka menderita endometriosis.
Risikonya meningkat mulai masa puber hingga puncaknya pada usia 40 tahun,
menurun setelah usia 40 tahun, dan kemungkinan risiko menjadi semakin kecil
ketika usia mencapai menopause.
Komplikasi endometriosis bisa
terjadi nyeri dan tidak nyaman sewaktu melakukan hubungan intim atau berolah
raga. Sebagai gangguan reproduksi dan sistem imun, dapat pula terjadi reaksi
alergi terhadap makanan tertentu, yang harus dihindari. Komplikasi terburuk,
bisa mengakibatkan kemandulan dan kanker dinding rahim (endometrial cancer).
Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Sebagian wanita menderita endometriosis,
sedangkan sebagian besar wanita lainnya tidak mengalaminya. Mungkin hal
tersebut bisa sama diartikan, mengapa ada orang bisa sering mengalami sakit flu, sedangkan orang yang lainnya tidak?
Penyebab yang kemungkinan besar terjadi adalah sistem kekebalan tubuh atau
imunitas yang tidak berfungsi dengan
baik.
Dalam gaya hidup yang serba cepat
seperti sekarang ini, dikejar waktu, makan tidak teratur, gizi buruk, cemas
berlebihan yang dapat mengarah pada stress,
adalah penyebab utama dari gangguan sistem kekebalan tubuh.
Apa yang Bisa Dilakukan Sendiri?
Jika Anda merasa mengalami hal
yang sangat mengganggu pada saat haid dan dirasakan terus menerus, jangan
biarkan hal tersebut berlarut-larut. Periksakan diri ke dokter untuk
mendapatkan penganalisaan dan penanganan yang tepat terhadap kondisi yang
dialami.
Selain dari pada itu, berusaha untuk
melakukan hal-hal positif yang bisa dilakukan sendiri guna untuk mengendalikan
dan meringankan gangguan dari gejalanya, diantaranya adalah:
- · Posisi tubuh menungging sehingga rahim berada dalam posisi menggantung ke bawah.
Hal tersebut
dapat membantu meringankan rasa nyeri dan memberikan relaksasi.
- · Jangan panik, saat nyeri menyerang.
Atur napas,
tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Ulangi sampai Anda merasa nyaman
dan rasa nyeri berkurang.
- · Minum aspirin, parasetamol atau ibuprofen.
Selain bekerja
sebagai pengkontrasi otot rahim (penyebab kram), dapat juga sebagai penghantar
rangsang nyeri ke otak. Gunakan sesuai dosis yang dianjurkan.
- · Bantal penghangat.
Berbaringlah
sambil menempelkan bantal penghangat atau botol berisi air hangat yang
dibungkus handuk pada perut atau punggung saat nyeri menyerang. Berfungsi untuk
mengendurkan otot yang kejang dan memperbaiki peredaran darah yang dapat
meringankan rasa sakit.
- · Alternatif Es.
Sebagian wanita,
lebih memilih es dari pada air hangat untuk meringankan rasa nyeri. Taruh es pada
kotak atau kantong plastik yang digulung dengan kain atau handuk, yang kemudian
di letakkan di atas perut bagian bawah yang terasa nyeri.
- · Mandi air hangat.
Dapat mengurangi
rasa nyeri haid.
- · Minum air hangat yang mengandung kalsium.
Minum jus buah
dapat mengurangi rasa nyeri haid.
Prosedur Perawatan Sendiri
Untuk meningkatkan fungsi sistem kekebalan
tubuh dan memperbaiki keseimbangan hormonal sistem reproduksi, lakukan prosedur
perawatan sendiri (self-care procedures),
diataranya adalah:

Para peneliti
dari Harvard University menemukan fakta bahwa olahraga aerobic yang teratur, dapat menurunkan risiko menderita
endometriosis. Dan dalam satu studi dilaporkan bahwa wanita yang berolahraga
lebih dari 7 jam seminggu dapat menurunkan peluang mengidap endometriosis sebesar
80 persen.

Kerampingan atau
perbandingan yang lebih tinggi antara otot dengan lemak tubuh, berarti
mengurangi tingkat estrogen di dalam darah, yang dapat menurunkan risiko
menderita endometriosis.

Hindari makanan
siap saji yang kaya akan lemak.

Pengunaan spiral
KB atau IUD berkaitan dengan aliran darah yang lebih deras pada waktu haid
dibandingkan dengan tanpa pemakaian spiral, yang dapat menjadi faktor tambahan
risiko menderita endometriosis.

Beberapa kasus
penderita endometriosis dilaporkan bahwa kehamilan dapat menyembuhkan penyakit
yang diderita.
Satu hal yang harus Anda
perhatikan adalah penggunaan pembalut atau tampon. Apapun yang Anda pilih,
gantilah pembalut atau tampon paling sedikit 2-3 jam sekali, tergantung dari
banyaknya darah haid yang keluar. Bersihkan
vagina hanya dengan menggunakan air tawar, tidak dianjurkan membersihkannya
dengan sabun karena dapat berisiko iritasi, basuhlah hanya pada bagian luarnya
saja. Sedangkan bagian dalam dinding vagina akan dibersihkan sendiri oleh
cairan vagina yang melindunginya dari infeksi.
**********
Dari uraian tersebut diatas, saya
ingin berbagi hal-hal yang dapat sobat lakukan sendiri, guna untuk meringankan
gejala yang ada. Namun, sangat dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter,
agar cepat mendapatkan penganalisaan dan penanganan yang tepat sebelum
terlambat.
Semoga manfaat ya… ;) “Senangnya berbagi.”
-bundanyasibule-
22032014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saling berbagi dan saling berkomentar baik